Ruang Petak Tak Berisi

*
Halo, Bung?
Apa kabar surga? Terbuktikah lebih indah dari segala yang pernah Kau impikan?
Kau masuk surga kan, jangan bilang tidak!
...
Jangan pertanyakan soal keberanian, Bung
Yang dulu Kau takutkan, justru semakin mengerikan
Negri ini masih begini-begini saja
Makin banyak ahli agama, ahli hukum, ahli dosa, dan ahli-ahli lain yang membuatmu muak melihatnya.
Mereka teriak perihal kebenaran namun hanya untuk golongannya saja
Yang kecil makin kecil
Yang kaya makin kaya
Yang tertindas makin tertindas
Yang seenaknya makin tak tahu diri
...
Sore ini, Bung..
Keriuhan ini terasa sunyi, sepi sekali rasanya
Bagaimana bisa aku menyerah pada kemunafikan?
Tahun-tahun masih menungguku, demi meraih mimpi yang tak akan pernah bisa kubeli.
...
Apa rasanya, Bung?
Melakukan banyak hal demi orang lain, tapi sebelum mati kau cemas tak dianggap atas apa yang kau lakukan.
Kau melakukannya untuk siapa?
Dirimu saja, atau mereka?
...
Bercerita sore di makam terasa lebih riuh dibanding berteriak di tengah keramaian
Sunyi ini, sendiri ini, di ruang petak ini
Kiranya impianmu pun tak akan habis dimakan zaman
Surga masih akan selalu mengizinkanmu berandai-andai.
...
Selamat berangan-angan, Bung!

***




Museum Taman Prasasti, Jakarta
17.9.2016

No comments:

Post a Comment