Perihal Ulangtahun (24)

Sebelum hari ini berubah jadi kemarin, ada hal lain yang sekiranya orang-orang tidak akan pernah mengerti. Seperti tiba-tiba gelap menyelimuti pikiran untuk terus menutup datangnya terang. Seperti ketika diselimuti kedukaan yang panjang dan menolak untuk menerima kata sabar. Seperti menahan rasa sakitnya yang menusuk tapi berpura-pura bahagia. Seperti perjalanan yang panjang dengan tekad yang besar namun dipatahkan pernyataan-pernyataan murah hanya untuk mengecilkan kembali tekad itu. Seperti hal-hal sedih yang terjadi di keluarga dan aku berusaha memahaminya. Seperti nikmatnya kebebasan-kebebasan kecil yang masih berkeras hati untuk menjadi besar dan tanpa perlu tunduk pada konstruksi-konstruksi asal bunyi yang menindas. Seperti nilai deburan ombak di pinggir pantai yang bisa membuat manusia menjauh dari riuhnya. 


Dan hal-hal lain yang orang lain tidak akan pernah mengerti, mungkin mereka tidak pernah mau mengerti, mereka tidak akan pernah mengerti. Tapi aku mungkin/semoga mengerti.

Lalu sesuai kata Aji sore itu, sehari sebelum hari ini:

What's the different between being boys or girls, than being a man or a woman?

Jawabnya:Kalau boys or girls, kamu membandingkan dirimu dengan orang lain. Pamor, uang, kecantikan, harta, teman dll

tapi..kalau man or woman, kamu membandingkan dirimu dengan dirimu sendiri. Bagaimana kamu hari ini, besok harus lebih baik lagi, dan kamu akan terus membandingkan kamu dengan dirimu sendiri.

"Jadi, kamu mau jadi yang mana Ca?"

Pada akhirnya hanya diri kita sendiri yang mampu benar-benar mengerti apa, siapa, bagaimana, kenapa, dan mengapa di balik hal-hal yang kita miliki.

Dan aku bersyukur betapa masih ada orang-orang yang meskipun tidak mengerti, namun selalu berpikir bahwa segala hal sulit yang terjadi di hidupku adaah hartaku yang sesungguhnya, yang menentukan seberapa besar aku layak dicintai.

Seperti hari ini, dimulai dari telepon orangtua, Aji dan Nia mengucapkan selamat ulangtahun dan doa romantisnya, lalu mendapat kursi busway dari seorang bapak tua yang tidak tega melihat aku berdiri, hujan deras yang membasahi lembayung kota Jakarta, teman-teman yang mengucap doa kiranya tahun depan menjadi tahunnya Tasya! Dan masih ada 9,5 jam lagi sebelum hari ini berubah jadi kemarin.

Selamat ulangtahun, Anastasia Laurensia Barutu


Jangan menua lalu menunggu, jangan 👀


Jakarta Barat,
11.12.1993



No comments:

Post a Comment