Sarjana! Aku Sarjana!

Dua bulan lamanya saya hilang, muncul di blog pun hanya karena mau mempublikasikan karya lama saja. Seingat saya waktu itu benar-benar mau mati rasanya jadi saya lampiaskan untuk menulis lagi, kau tahu kenapa?

Penelitian. Budak skripsi.
Terlalu berdebu saya dibuatnya.

Betapa benci saya jadi sosok yang tamak menghabiskan kertas HVS, entah berapa kertas yang saya habiskan untuk mencetak semua lembar skripsi yang kadang dosen pun enggan membaca secara keseluruhan. Jangan salah sangka, saya memang sedikit jengkel apabila berkali-kali mencetak sesuatu yang sia-sia, maksudnya sia-sia di sini karena formalitas sekali harus print dari awal sedangkan dosen hanya selewat-selewat saja melihatnya.

Rabu, 20 April 2016 akhirnya terbayar kertas-kertas itu!

Saya...
SARJANA!
(hahaha)


Lucu hidup ini, jujur saja saya melewati prosesnya dengan teramat keras, sakit, dibanting, dan banyak dirundung kecewa. Tetapi saat waktunya sarjana saya malah tertawa sendiri menghadapi hari itu, saya sidang lalu yudisium dinyatakan SAH menjadi seorang sarjana dan alumni.
Entahlah, Tuhan memang Maha Asyik. Dia buat saya dengan santainya menghadapi hari itu. Saya banyak tertawa dalam hati, lucu hidup saya jadi teramat lucu. Bab hidup yang selama ini dijalani dengan bayang-bayang kejayaan masa lalu ditambah sempat disebut sebuah kesalahan akhirnya selesai juga. Ulang sekali lagi ya? SAYA SARJANA! HAHAHAHA


Sebelum saya lanjutkan keanehan lainnya, saya mau berterimakasih dulu untuk orang-orang secara ajaib selalu ada buat saya. Orang-orang ini luar biasa dalam menampung amarah, air mata, dan suara tawa yang tidak ada merdunya. Teruntuk keluarga saya di rumah, yang setia menunggu saya untuk membuktikannya. Ini hanya bentuk kecil keseriusan saya untuk menjadi orang besar kelak, dukungan dan doa dari kalian adalah bahan bakar untuk saya berlari dan menyelesaikannya dengan utuh. Saya mohon maaf apabila masih saja kurang dewasa dalam menghadapi masalah-masalah yang ada, kiranya setelah ini Tuhan memberikan saya tempat yang layak dan pantas untuk saya berkarya di masa depan.




Tidak lupa saya juga mau berterimakasih dari lubuk hati paling dalam untuk semua teman-teman yang selalu ada dari mulai saya sebelum menyusun proposal penelitian sampai sidang akhir, kalian luar biasa. Kadang pernah saya membayangkan betapa susahnya bertahan mempunyai teman seperti saya, yang selalu banyak takut dan ragunya. Kalian mengajarkan saya untuk bersikap "bodo amat" toh emang hidup itu ya seperti ini. Pundak-pundak kalian menguatkan saya untuk hadapi semuanya, jalani semuanya sampai selesai. Betapa kalian membuat saya selalu untuk membayangkan hak yang menunggu saya di luar sana untuk segera diraih, kalian ajarkan saya tanggungjawab pada orangtua lah yang harus kita buktikan. Syukurlah saya masih punya kalian yang berniat selalu membuat saya waras akan masalah yang datang bertubi-tubi. Saya sayang kalian, saya tunggu kalian di puncak kesuksesan. Datanglah sebagai donatur di kemudian hari!


Saya juga mau terimakasih buat seorang pria di luar sana, yang entah kenapa saya dan dia dipertemukan tepat sekali di saat saya sedang menyusun proposal penelitian. Dia datang dengan cara yang lucu, masuk ke hidup saya lewat keluhan-keluhan saya selama menjadi mahasiswa tingkat akhir. Uniknya, dia memang tidak banyak bicara tetapi banyak mendengar, dia selalu jadi pelampiasan aduan saya akan hidup yang ada saja masalahnya. Laki-laki ini mengingatkan saya bahwa hidup itu ya sederhana saja tidak perlu dibuat-buat, apa yang terjadi ya terjadi syukuri bahwa masih bisa menikmati semua rasa sakit itu. Setiap saya merasa kurang beruntung saya selalu ingat bahwa hidup yang sudah dia lalui pun mungkin lebih tidak enak dari saya.
Entahlah mungkin ini sedikit berlebihan, dan saya tahu kalau kamu tidak suka mendengar saya menyampaikannya langsung. Tapi saya ingin..


Heh pak! Seperti yang pernah saya bilang, kamu membuat weekend jadi sesuatu yang ditunggu-tunggu. Sadar atau tidak sadar, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, saya jatuh cinta dengan cara kamu menghibur saya!  Saya bersyukur kepada Tuhan, di hidup ini saya punya kesempatan kenal baik dengan manusia seperti kamu! Terimakasih! :) 

Semua yang pernah menjadi mahasiswa tingkat akhir pasti pernah merasakannya dan tanpa perlu saya jelaskan banyak di sini mungkin beberapa dari kalian bernostalgia bagaimana kita semua pernah "HEBAT" berakting kuat untuk diri kita sendiri. Selamat! Kamu sudah lewati fase itu, buat teman-teman yang belum atau sedang menjalaninya jangan pernah putus harapan, jangan pernah hilang akal! Apa yang kamu alami sekarang itu NORMAL, setiap orang punya kisah sakitnya masing-masing berperang untuk tugas akhir. Saya tahu karna saya bisa kamu sebut cukup berhasil telah melewatinya dan itu memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Saya saja yang hidupnya banyak takut dan ragunya saja bisa, kenapa kamu tidak?


Semoga beruntung, kawan!
Satu pesan saya..
Saat kamu benar-benar seperti tidak bisa berpegang apa-apa lagi atas masalah mu, mendongaklah ke atas lihat langit yang biru dan ingat apa alasan kamu sudah melangkah sejauh ini. Jika alasannya kuat, langkahkan lagi kakimu untuk menghadapinya! Jika tidak, kau punya pilihan. Toh hidup ini memang selalu pilihan kan?




Jatinangor,
23.04.2016

1 comment: