Di sudut warung kopi pinggir jalan malam itu, aku membawa minumanku sendiri dengan memesan sepotong roti. Kutegak perlahan minuman tak jelas itu, tegakan pertama biasa saja, tegakan kedua membuatku tertawa. Samar-samar, seandainya aku bisa kembali ke masa lalu dengan membayangkan skenario yang seharusnya, kulakukan sebelum melepas kepergianmu waktu itu;
Kira-kira seperti ini..
A : Kenangan apa yang paling berkesan selama kamu hidup bersamaku?
T : Kamu mau tahu?
A : Tentu saja, apa?
T : Saat seperti ini, saat aku harus meninggalkanmu.
A : Serius? untuk waktu 3 tahun ini? Kenapa?
T : Kamu menyiapkan dirimu, aku menyiapkan diriku. Target kita bukanlah destinasi, tapi perjalanan itu yang harusnya kita ada pada jalan yang sama.
A : Lalu?
T : Aku sudah disana. Kamu belum.
Sayang,
itu semua hanyalah khayalanku yang mungkin sedikit menenangkanku untuk menghindari pengakuan atas pengabdian yang sia-sia. Hehehe..
Jakarta,
30.01.2020